Zebibah

Disebut juga ‘dahi hitam’ ada suatu kapalan di dahi karena sujud, berbentuk agak bulat yang sangat dibanggakan oleh orang Muslim untuk dipertontonkan di dahi mereka, dikenal sebagai lambang ketaatan dan ketekunan. Ummat Muslim akan mencapai tanda ‘zebibah’ dengan berulang kali membenturkan dahi mereka ke tanah selagi sembahyang menghadap Mekkah, lima kali sehari.

Awal dari permakluman model seperti itu diturunkan dari jaman pra Islam ketika orang-orang Mekkah membungkukkan dirinya di hadapan Kabah, dengan keras menekan dahi mereka ke tanah sebagai tanda di depan umum sebagai bentuk keberserahan kepada para dewa (Islam arti sebenarnya adalah tunduk/berserah). Dan seperti agama-agama paganisme lainnya, hal ini adalah sebuah praktek sejenis dimana Muhammad memandangnya pas untuk diterapkan dan dimasukkan ke dalam Islam.

Bahkan hingga kini, jika seseorang memiliki tanda ‘dahi hitam’ ia akan dihormati lebih karena itu dianggap tanda kesempurnaan spiritual. Akan tetapi, anehnya bahwa Zebibah ini juga adalah tanda adanya gejala kerusakan otak. Otak adalah organ


592

yang sangat rentan, dan bahkan pukulan ringan ke kepala dapat menimbulkan gangguan otak dan saraf dalam jangka waktu yang lama.

Sebagai seorang penyembah dewa Kabah yang tekun dan bersemangat, Muhammad tentu antusias sekali mengikuti cara membenturkan dahinya ke lantai untuk menjaga agar “dahi hitam”-nya tetap tertampilkan. Lebih jauh lagi, selama ‘bermeditasi’ di dalam gua Hira, bukan tidak mungkin bahwa Muhammad akan terus menjaga ‘dahi hitam’-nya dengan cara membentur-benturkan kepalanya ke lantai gua selama ‘berhari-hari’.

Mungkin karena Muhammad terus menerus membenturkan kepalanya tidak terelakkan jalinan urat saraf yang rumit di dalamnya buyar, yang akhirnya berakibat pada halusinasi pertama dari sakit jiwanya. Secara medis dapat dikatakan bahwa trauma benturan di otak sebenarnya membuat depresi, gelisah, dan delusi jiwa, termasuk suara-suara aneh kadang terdengar, melihat bayangan/visions, semua muncul dari sakit jiwa jenis paranoid-skizofrenia.565

Oleh karena itu, tingkah aneh berulang-ulang/ritual yang membenturkan kepala ini juga dapat menjelaskan mengapa timbul dalam Muhammad begitu panjang daftar gangguan


593

kepribadian, termasuk skizofrenia, yang mendorongnya melakukan tingkah laku tidak logis yang ia tunjukkan di sepanjang hidupnya.

Sangat dipahami bahwa, mungkin terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa Muhammad menderita semacam trauma otak oleh karena kewajiban agamanya – akan tetapi, jika ia terus melakukan cara aneh menyakiti diri sendiri guna menjaga penampilan, maka ini adalah lebih dari pasti untuk mengatakan kalau sang ‘insan sempurna’ ini telah mengidap penderitaan otak seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan.

Leave a comment